Pengertian
Batuan
Piroklastik adalah batuan vulkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian
proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. Material penyusun tersebut
terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi
(reworked) oleh air atau es (William, 1982). Pada kegiatannya batuan hasil
kegiatan gunungapi dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan dalam
batuan beku atau berupa produk ledakan/eksplosiv dari material yang bersifat
padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.
A.
Struktur
Seperti halnya batuan volkanik lainnya, batuan
piroklastik mempunyai struktur vesikuler, scoria dan amigdaloidal. Jika
klastika pijar dilemparkan keudara dan kemudia terendapkan dalam kondisi masih
panas, berkecenderungan mengalami pengelasa antara klastika satu dengan
lainnya. Struktur tersebut dikenal dengan pengelasan atau welded. Struktur Batuan
Piroklastik yang lain adalah :
1. Masif : Batuan
masif bila tidak menunjukan struktur dalam.
2. Laminasi : Perlapisan
dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm.
3. Berlapis : Perlapisan
dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan lebih dari 1 cm.
B.
Tekstur
Cara pendiskripsian tekstur batuan piroklastik hampir
sama dengan batuan sedimen klastik, tetapi yang membedakan adalah Ukuran Butir
yang disesuaikan untuk mencari nama batuan piroklastik tersebut.
1.
Ukuran
Butir Pada Piroklastik
Tabel . Ukuran Butir Pada Batuan Piroklastik
Ukuran Butir
|
Nama Klastika Pijarnya
|
Keterangan
|
|
256 – 64 mm
|
Bom
|
Membulat
|
|
Blok
|
Meruncing
|
||
64 – 2 mm
|
Lapilus
|
||
2 –
0,04 mm
|
Debu
|
Kasar
|
|
Halus
|
Ukuran butir pada piroklastika tersebut
merupakan salah satu criteria untuk menamai batuan piroklastik tanpa
mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastik tersebut. Adatiga cara kejadian endapan
piroklastik:
Ø Piroklastik jatuhan adalah : Pengendapan yang dikarenakan
gaya beratnya dikenal dengan. Jenis piroklastik ini biasanya terjadi disetiap
gunung api. Struktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan.
Ø Piroklastik aliran dan
piroklastik hembusan adalah : kelompok piroklastik yang lain adalah.
2.
Derajat
pembundaran
Kebundaran
adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran pada batuan sedimen
klastik sedang sampai kasar. Kebundaran dibagi menjadi :
a.
Membundar sempurna (well rounded), hampir semua permukaan
cembung.
b.
Membundar (rounded), pada umumnya memiliki
permukaan bundar, ujung-ujung dan tepi butiran cekung.
c. Agak membundar (subrounded), permukaan umumnya datar
dengan ujung-ujung yang memmbundar.
d.
Agak menyudut (subangular), permukaan datar dengan
ujung-ujung yang tajam.
e.
Menyudut (angular), permukaan kasar dengan
ujung-ujung butir runcing dan tajam.
3.
Derajat
Pemilahan (Sortasi)
Pemilahan
adalah keseragaman ukuran besar butir penyusun batuan endapan / sedimen. Dalam
pemilahan dipergunakan pengelompokan sebagai berikut :
a. Terpilah baik (well sorted). Kenampakan ini
diperlihatkan oleh ukuran besar butir yang seragam pada semua komponen batuan
sedimen.
b.
Terpilah buruk (poorly sorted). Merupakan kenampakan
pada batuan sedimen yang memiliki besar butir yang beragam dimulai dari lempung
hingga kerikil atau bahkan bongkah.
c.
Selain dua pengelompokan
tersebut adakalanya seorang peneliti menggunakan pemilahan sedang untuk
mewakili kenampakan yang agak seragam.
4.
Kemas
(Fabric)
-
Kemas
terbuka :
Butiran tidak saling bersentuhan
-
Kemas
tertutup : Butiran saling
bersentuhan satu dengan yang lainnya.
C. Komposisi Batuan Piroklastik
Komposisi batuan
piroklastik dibadi menjadi empat bagian yaitu menurut kandungan :
Mineral-mineral sialis, Mineral ferromagnesian, Mineral tambahan, dan Mineral
ubahan.
1.
Mineral-mineral
Sialis, Mineral-mineral
sialis terdiri dari :
a.
Kuarsa
(SiO2), ditemukan hanya pada batuan gunung api yang
kaya kandungan silica atau bersifat asam.
b.
Feldspar, baik
alkali maupun kalsium feldspar (Ca).
c.
Feldspatoid,
merupakan kelompok mineral yang tejadi jika kondisi larutan magma dalam keadaan
tidak atau kurang jenuh silica.
2.
Mineral
Ferromagnesian, Merupakan kelompok mineral
yang kaya kandungan Fedan Mg silikat yang kadang-kadang disusul oleh Ca
silikat. Mineral tersebut hadir berupa kelompok mineral :
a.
Piroksen, mineral
penting dalam batuan gunung api.
b.
Olivine,
merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin silica.
c.
Hornblende,
biasanya hadir dalam andesit.
d.
Biotit,
merupakan mineral mika yang terdapat dalam batuan volkanik berkomposisi
intermediet hingga asam.
3.
Mineral
Tambahan, Yang sering hadir adalah
ilmenit dan magnetit. Keduanya merupakan mineral bijih. Selain itu sering kali
didapati mineral senyawa sulfide atau sulfur murni.
4.
Mineral
Ubahan, Dalam
batuan piroklastik mineral ubahan seringkali muncul saat batuan terlapukan atau
terkena alterasi hdrotermal. Mineral tersebut seperti : Klorit, epidot, serisit, limonit, montmorilonit, lempung, dan kalsit.
Tabel . Komposisi mineral
batuan piriklastik
Ukuran
Butir (mm)
|
Bentuk
Butir
|
Nama
Klastika
|
Nama
Endapan Piroklastik
|
|
Belum
Terbatukan
|
Terbatukan
|
|||
64 – 256
|
Membulat
|
Bom
|
Tepra bom
|
Aglomerat
|
Runcing
|
Blok
|
Tepra blok
|
Breksi piroklastik
|
|
2 – 64
|
Lapilus
|
Tepra lapili
|
Batu lapili
|
|
0,04 – 2
|
Debu kasar
|
Debu kasar
|
Tuff kasar
|
|
Debu halus
|
Debu halus
|
Tuff halus
|
bagus-bagus :-)
ReplyDeleteterimakasih kak
sama-sama.... semoga bermanfaat...
ReplyDeleteyess
ReplyDeletesumbernya dari mana ya kang
ReplyDeleteJadi sebenernya piroklastik ini termasuk batuan beku atau bukan?
ReplyDeletebukan, mau bagaimana pun piroklastik tetep masuk ke batuan sedimen :D
DeleteBatuan piroklastik itu masuk nya ke dalam batuan beku...
Deletewalau mirip sama batuan sedimen,tapi batuan piroklastik ini batuan beku.karena material awal nya adalah magma bukan batuan asal yang sudah ada seperti batuan sedimen
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete