Sunday, February 23, 2014

Klasifikasi Batuan Beku


   A.    Kelompok batuan berdasarkan mineralnya :
Berdasarkan Reaksi Bowen’s di atas Batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu :
·      Batuan Ultra basa : (Olivin Piroksin).
·      Batuan Basa : (OlivinPiroksinplag, Olivinplag, atau Piroksenplag).
·      Batuan Intermediet : (PiroksenHornblendeplag, HornblendeBiotit Plag,<< Kuarsa).
·      Batuan Asam : (Hornblende Biotit Muskovit Kuarsa, Biotit Muskovit K. Felspar Kuarsa, atau Biotit Muskovit Kuarsa).
Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan silika (SiO2), juga terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :
·      Batuan beku asam : Batuan ini mengandung SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit.
·      Batuan beku intermedie : Batuan ini mengandung SiO2 65% - 52%, contohnya Diorit, Andesit.
·      Batuan beku basa : Batuan ini mengandung SiO2 52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt.
·      Batuan beku ultra basa : Batuan ini memiliki kandungan SiO2 < 30%, contohnya Peridotit. 


B.     Klasifikasi berdasrkan tekstur batuannya :
Bedasarkan ukuran besar butir dan tempat terbentuknya, batuan beku dapat dibagi menjadi dua, yaitu batuan beku vulkanik dan batuan beku plutonik.
·  Batuan beku vulkanik : Batuan beku vulkanik adalah batuan beku yang terbentuk diatas atau didekat permukaan bumi (intrusi dangkal). Menurut Williams,1933, batuan beku yang berukuran Kristal kurang dari 1mm adalah kelompok batuan vulkanik, terutama kehadiran massa gelas.
·  Batuan beku plutonik : Batuan beku plutonik terbentuk pada kedalaman yang sangat besar dan mempunyai ukuran Kristal lebih dari 1mm.
Tabel 4.  Batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan minor mineral


GRANITIS
ANDESITIS
BASALTIS
ULTRAMAFIS
Intrusive
Granite
Diorite
Gabro
Peridotite
Extrusive
Rhyolite
Andesite
Basalt
Komposisi Mineral Utama
Kuarsa,
K-Feldspar
Na-Plagioclase
Intermediate Plagioclase
Amphibol, Biotite
Ca-Plagiclase
Pyroxene
Olivine
Pyroxene
Mineral
Sedikit
Muscovite, Biotite
Amphibole
Pyroxene
Olivine
Amphibole
Ca-Plagioclase
(Anorthite)

Klasifikasi batuan beku dibuat oleh Rusell B. Travis (1955), dalam klasifikasi ini, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya. Berdasarkan hal ini, batuan beku dibagi atas :
·  Batuan dalam : Batuan ini bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa tanpa bantuan alat pembesar.
·   Batuan gang : Batuan ini bertekstur porfiritik dengan masa dasar faneritik.
·  Batuan lelehan : Batuan ini bertekstur afanitik, di mana individu mineralnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa
 Contoh batuan beku berdasarkan komposisi mineralnya, ada beberapa contoh yaitu :
·   Granit : tekstur phaneritic atau porphyritic-phaneritic, berwarna cerah.
·  Riolit : batuan aliaran granit, komposisi seperti granit tetapi teksturnya porphyritic-aphanitic atau aphanitic.
·   Diorite : tekstur equigranular phaneritic atau porphyritic-phaneritic, alkali feldspar < 1/3 feldspar total, warna abu-abu hingga abu-abu gelap.
·  Andesit : komposisi seperti diorite, tetapi teksturnya aphanitic atau porphyritic-aphanitic, merupakan batuan aliran diorit.
·   Gabro : tekstur phaneritic atau phorphyritic-phaneritic.
·  Basalt : batuan aliran gabro, bertekstur aphanitic atau porphyritic-aphanitic, komposisinya sama dengan gabro.
·   Dunite : berkomposisi olovin hamper 100 %
·  Peridotite : berkomposisi  olivine (dominan) dan piroksen. 
.  Piroksenit : berkomposisi piroksen hampir 100%.

1 comment:

  1. materinya bagus, lebih baik lagi ditambahkan sumber referensi juga ya:)

    ReplyDelete