Sunday, February 23, 2014

Batuan Metamorf (Malihan)

Metamorfisme
Metamorfisme adalah proses perubahan struktur dan mineralogi batuan yang berlangsung pada fase padatan, sebagai tanggapan atas kondisi suhu dan tekanan yang berbeda dari kondisi batuan tersebut sebelumnya. Perubahan yang berlangsung di dalam proses pelapukan dan diagenesa pada umumnya tidak termasuk didalamnya. Wilayah proses peleburan batuan menjadi tubuh magma. Berdasarkan penyebarannya, dimungkinkan memisahkan antara dua tipe metamorfisme. Pertama adalah tipe penyebaran yang sempit dan yang kedua adalah tipe yang mempunyai dimensi lebih luas.


Metamorfisme Lokal : Tipe yang sebarannya terbatas meliputi metamorfosa kontak (metamorfosa termal ) dan metamorfosa kataklastik yang cirinya berbeda dari jenis sebelumnya.

a. Metamorfisme Kontak / Termal : Metaformisme termal terjadi disekitar tubuh batuan beku sebagai akibat pemancaran panas selama pendinginannya. Semakin perlahan dan lama proses pendinginan akan semakin efektif metamorfisme pada batuan disampingnya. Wilayah ubahan disebut zona aureole, sedangkan batuan hasil metamorfisme termal disebut batu tanduk / hornfels.
b.  Metamorfisme Dislokasi / Dinamik / Kataklastik : Batuan metamorfik ini dijumpai pada daerah yang mengalami dislokasi, seperti di sekitar sesar. Pergerakan antar blok batuan akibat sesar memungkinkan menghasilkan breksi sesar, dan batuan metamorfik dinamik.
c.  Metamorfisme Benturan : Hujan meteor yang melanda bumi pada akhir mesozoikum ( sebelum 65 juta tahun lalu ) dan secara spekulatif dianggap sebagai penyebab musnahnya dinosaurus, menghasilkan metamorfisme pada batuan yang dibenturnya, sehingga dikenal dengan metamorfisme benturan.

Metamorfisme Regional : Tipe lainnya mempunyai penyebaran yang luas. Tipe ini terbagi dalam tiga jenis, yaitu :
a. Metamorfisme Regional Dynamotermal : Secara geografi metamorfisme regional dynamotermal menempati jalur orogenesa. Perubahan himpunan mineral dari zona ke zona menunjukkan penambahan temperatur secara terus – menerus dari 700Csampai 800C. Metamorfisme regional dynamotermal berlangsung berkaitan dengan gerak – gerak penekanan (penerative movement). Hal ini dibuktikan dengan struktur sekistositas.
b. Metamorfisme Beban : Metmorfisme beban terjadi bila batuan terbebani oleh sedimen yang tebal di atasnya. Tekanan berperanan penting daripada suhu. Metamorfisme ini biasanya tidak disertai deformasi maupun perlipatan seperti pada metamorfisme dynamotermal. Metamorfisme ini tidak berkaitan dengan orogenesa arau intrusi magma.
c.  Metamorfisme Lantai Samudera : Batuan penyusun lantai samudera merupakan material baru yang dimulai pembekuannya di punggungan tengah samudera. Pembentukan ofiolit selama proses pemekaran lantai samudera disertai dengan perputaran fluida panas. Perubahan hidrotermal terjadi pada kerak tersebut.

A.   Struktur
Terjadi sebagai penyesuaian dengan kondisi baru akibat tekanan dan temperatur. Ada dua jenis struktur:
1.   Struktur Non foliasi, struktur yang tidak menunjukkan adanya penjajaran mineral dan batuan massif. Ini terjadi akibat batuan kontak dengan tubuh intrusi batuan beku, batua yang terbentuk biasanya berbutir halus. Dan batuan berasal dari batuan asal yang mempunyai mineral tunggal seperti gamping, sehingga tidak terbentuk mineral baru tetapi kristal-kristal yang kecil tumbuh lebih besar dalam tekstur interlocking menjadi batuan baru. Contoh : batu gamping jadi marmer. Yang termasuk dalam struktur non foliasi adalah :
a. Hornfelsik; butirannya seragam, terbentuk pada bagian dalam daerah kontak sekitar tubuh batuan beku. Umumnya merupakan rekristalisasi batuan asal, tidak ada foliasi, tapi batuannya halus dan padat.
b.   Milonitik; berkembang dari batuan asal yang mengalami penghancuran oleh metamorfosa dynamo, berbutir halus dan liniasi ditunjukkan adanya orientasi mineral yang berbentuk lentikuler terkadang masih menyimpan lensa batuan asal.
c.   Kataklastik; hampir sama dengan milonit, tetapi butirannya kasar.
d.   Pilonit; menyerupai milonit, tetapi butirannya lebih kasar dan strukturnya mendekati tipe filitik.
e.   Flaser; seperti struktur kataklastik dimana struktur batuan asal yang berbentuk lensa tertanam pada massa dasar milonit.
f.     Augen; seperti flaser dan lensanya terdiri dari butiran feldspar pada massa dasar yang lebih halus.
g.    Granulose; seperti hornfelsik, tetapi ukuran butirannya tidak sama besar.
h.    Liniasi; memperlihatkan kumpulan mineral seperti jarum.

2.   Struktur Foliasi, menunjukkan penjajaran mineral. Ada 3 macam:
a. Slaty cleavage, struktur yang diekspresikan oleh kecenderungan batuan metamorf yang berbutif halus untuk membelah sepanjang bidang subpararel  yang diakibatkan oleh orientasi penjajaran dari mineral-mineral pipih yang kecil seperti mika, talk, atau klorit. Contoh: slate/batu sabak
b. Schistosity: struktur sifatnya mirip dengan di atas, tetapi mineral-mineral pipih kebanyakan lebih besar dan secara keseluruhan batuan metamorf ini tampak menjadi lebih kasar/medium. Contoh : Sekis.
c. Gneissic : struktur yang dibentuk oleh perselingan lapisan yang komposisinya berbeda dan berbutir kasar (Feldspar, Kuarsa). Contoh : Gneiss.
d.  Filitik : struktur yang hampir mirip dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya sudah mulai agak kasar.
Tabel. Klasifikasi Hamblin
Foliasi
Non Foliasi
Slate
Metakonglomerat
Phylite
Quarsite
Salist
Marble
Gneiss


B.   Tekstur
Tekstur pada batuan metamorf dibedakan menjadi dua, yaitu : Tekstur Kristaloblastik dan Tekstur Palimsest.
1.  Tekstur Kristaloblastik : Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam susunan padat dan bukan mengkristal dalam suasana cair.
a.   Lepidoblastik, tekstur dimana mineral-mineral penyusun berbentuk pipih. Contoh: sekis mika.
b. Nematoblastik, tekstur dimana mineral-mineral penyusun berbentuk prismatic (piroksen, Hornblende) . Contoh : Sekis hornblende.
c.   Granoblastik, tekstur dimana mineral-mineral penyusun membutir/granuler (kuarsa, flespar, kalsit). Contoh : Kuarsit.
d. Hornfelsik, tekstur yang tidak menunjukkan penjajaran tetapi mineral-mineral penyusun membutir/granuler. Contoh : Hornfels.
e.   Idioblastik, tekstur dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya berbentuk euhedral.
f.   Xenoblastik, tekstur dimana bentuk mineral-mineral penyusunnya berbentuk anhedral.
2.      Tekstur Palimsest. Merupakan sisa dari batuan asal yang dijumpai pada batuan metamorf, meliputi :
a.  Blastoporfiritik, tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur porfiritk.
b. Blastopsefit, tekstur sisa dari batuan sedimen yang ukuran butirnya lebih besar dari pasir.
c.  Blastopsamit, sama dengan blastopsefit hanya saja disini ukuran butirnya sama dengan pasir.
d. Blastopellite, tekstur sisa dari batuan sedimen yang berukuran butir lempung.

C.  Komposisi Mineral Batuan Metamorf
Komposisi batuan metamorf dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Mineral Stress dan Mineral Anti Stress.
    1. Mineral Stress : Mineral yang stabil atau terbentuk karena tekanan, dimana mineral ini dapat berbentuk pipih atau tabular, prismatic. Mineral tersebut tumbuh dengan sumbu memanjang kristal tegak lurus gaya. Misal : Mika, Zeolit, Glaukofan, Serpentin, Silimanit, Kyanit, Antofilit, dll.
  2. Mineral Anti Stress : Mineral yang terbentuk atau stabil bukan karena tekanan yang umumnya berbentuk equidimensional, seperti : Kuarsa, Kalsit, Feldspar, Kordierit, Group Epidot.

Tabel. Batuan asal metamorfisme
Batuan asal
Batuan Metamorf yang terbentuk
Berbutir kasar :
Granit, Konglomerat, dan Gneiss
Gneiss
Berbutir sedang :
Tuff, Basal, Batu pasir, Serpih, Sekis, Slate
Sekis
Berbutr halus :
Felsit, Serpih, Tuff, Lanau
Slate
Batu Gamping dan Dolmit
Marmer
Batu pasir Kuarsa
Kuarsit

1 comment:

  1. *JUAL BONGKAHAN BATU BACAN ASLI DARI MALUKU UTARA*
    (Chrysocolla chalcedony,Living Stone,Gem silica)
    galian tanjung gulau (pulau kasiruta) halmahera selatan,maluku utara

    No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58

    *BACAN DOKO SUPER*
    ================
    *Berat 1 ons Rp 750.000
    *Berat 5 ons Rp 1.500.000
    *Berat 1 kg Rp 3.000.000
    *Berat 2 kG Rp 4.500,000
    setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan.

    *BACAN PALAMEA*
    ==============
    *Berat 1 ons Rp 500.000
    *Berat 5 ons Rp 1.000.000
    *Berat 1 kg Rp 2.000,000
    *Berat 2 Kg Rp 4.000,000
    setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan.

    KONDISI BATU
    ============

    * Natural (no treatment) asli bukan sintetis
    * Bahan tua galian tambang sendiri
    * Keras & Padat
    * Siap Gosok
    * Full daging tanpa kapur
    * Kualitas super krystal
    * Mineral (chysocolla chalcedony)

    Melayani pembelian per kilo dan per ons untuk bongkahan
    Kami juga melayani pembelian luar daerah dan luar kota
    Bagi pecinta bacan yang minat silahkan langsung hubungi/sms

    No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58


    #.stock terbatas
    Siapa cepat dia dapat
    Bagi yg merasa sudah minat dan ingin transaksi pembelian dengan kami,
    Adapun cara yg kami sediakan:COD bisa silahkan datang ke alamat saya di daerah Halmahera selatan
    Alamat:Jl.Buana Seli No.76 Rt 016 / Rw 002,Desa Labuha,Kecamatan Bacan,halmahera selatan maluku utara,
    dan bagi peminat batu bacan di luar kota bisa kami kirim melalui jasa pengiriman seperti:JNE/TIKI/KANTOR POS,
    *Bagi peminat luar kota silahkan dikirim format pemesanan sebagai berikut:
    -Nama Lengkap
    -Alamat lengkap
    -No HP(Handpone) yang selalu aktif
    -Jika sudah di isi formatnya silahkan CALL/SMS di nmr sebagai berikut:

    No Hp : 082293422986 ==###== PIN : 5C50FF58

    jika barang sudah kami kirim,kami berikan no.resi pengiriman barang yang anda pesan,
    dan kami sengaja melayani pembelian luar kota ,
    kami ingin cari rekan bisnis jual bongkahan batu bacan di luar kota
    dan siapa tau ada yang minat hubungi kami terimah kasih.
    Assalamu Alaikum

    ReplyDelete